Ulu adalah seorang pemuda yang sangat ambisius. Dia selalu berpikir bahwa segala sesuatu harus diperjuangkan dengan keras dan tidak boleh mengalah. Dia adalah pemimpin dari kelompoknya dan selalu ingin menang dalam segala hal.
Suatu hari, kelompok Ulu sedang bersiap untuk mengikuti kompetisi dalam bidang yang mereka geluti. Ulu sangat bersemangat dan yakin bahwa kelompoknya akan menang. Namun, pada saat persiapan berjalan, Ulu tidak memberikan kesempatan bagi anggota kelompoknya untuk memberikan saran atau ide. Ulu terus memaksakan kehendaknya sendiri dan mengabaikan pandangan dari orang lain.
Saat kompetisi dimulai, kelompok Ulu tidak berjalan dengan lancar seperti yang diharapkan. Ada banyak masalah dan kesalahan dalam hal-hal yang mereka kerjakan. Ulu sangat marah dan mulai menyalahkan anggota kelompoknya karena tidak bisa menjalankan tugas dengan baik.
Setelah kompetisi selesai, kelompok Ulu menangis dan kecewa karena tidak berhasil memenangkan kompetisi. Ulu merasa sangat terpukul dan tidak mengerti kenapa hal ini bisa terjadi. Lalu, seorang anggota kelompoknya mendekati Ulu dan berkata, ‘Ulu, mungkin kita kalah karena kita tidak bekerja sama dan tidak mendengarkan saran dari orang lain’.
Mendengar itu, Ulu merasa sangat malu dan menyesal atas sikapnya yang egois dan tidak memperhatikan orang lain. Dia menyadari bahwa dia telah salah dan mengakui kesalahannya kepada anggota kelompoknya. Ulu meminta maaf dan berjanji untuk lebih mendengarkan dan memperhatikan pandangan dari orang lain di masa depan.
Setelah itu, Ulu mencoba untuk merubah sikapnya dan menjadi lebih terbuka terhadap ide dan saran dari orang lain. Dia juga meminta maaf kepada anggota kelompoknya dan meminta mereka untuk memberikan masukan dan ide dalam pekerjaan mereka. Akhirnya, kelompok Ulu menjadi lebih solid dan mampu menang dalam berbagai kompetisi.
Dalam kisah Ulu, kita bisa belajar bahwa penting untuk tidak terlalu egois dan memperhatikan orang lain. Terkadang, kehendak orang lain bisa lebih baik daripada apa yang kita pikirkan. Kita harus belajar untuk lebih mendengarkan, mempertimbangkan dan menghargai pandangan orang lain. Jika kita salah, kita harus berani mengakui kesalahan kita dan berjanji untuk tidak mengulanginya di masa depan. Hanya dengan demikian, kita bisa belajar dan berkembang menjadi pribadi yang lebih baik dan mampu mencapai tujuan bersama-sama.
Sabtu, 12 Agustus 2023
Ceritakan Proses Ulu Akhirnya Menyadari Kesalahannya
Related Posts
Contoh Informan Penelitian KualitatifDalam penelitian kualitatif, informan atau partisipan adalah orang-orang yang memberikan data atau informasi kepada pene… Read More
Contoh Hukum Adat Secara SosiologisJudul: ‘Hukum Adat sebagai Manifestasi Sosial dalam Masyarakat: Contoh dan Signifikansinya’Pengenalan :Hukum… Read More
Contoh Hubungan Antarpribadi AdalahContoh Hubungan Antarpribadi: Membangun Koneksi yang BerkualitasHubungan antarpribadi adalah interaksi dan koneksi emosi… Read More


























Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Arsip Blog
- Oktober 2023 (69)
- September 2023 (727)
- Agustus 2023 (744)
- Juli 2023 (680)