Pembelajaran kelas rangkap atau dikenal juga dengan sebutan multi-grade teaching (MGT) merupakan sistem pembelajaran di mana satu guru mengajar lebih dari satu kelas atau tingkat dalam satu ruangan kelas. Sistem ini biasanya diterapkan pada daerah-daerah pedesaan atau daerah terpencil di Indonesia karena keterbatasan jumlah guru dan infrastruktur pendidikan.
Namun, penerapan pembelajaran kelas rangkap di Indonesia tidak selalu berjalan dengan lancar. Berikut ini adalah beberapa contoh kasus yang pernah terjadi dalam penerapan pembelajaran kelas rangkap di Indonesia:
1. Keterbatasan Sarana dan Prasarana
Salah satu kendala utama dalam penerapan pembelajaran kelas rangkap di Indonesia adalah keterbatasan sarana dan prasarana pendidikan di daerah pedesaan. Kebanyakan sekolah di daerah tersebut hanya memiliki satu ruangan kelas yang harus digunakan oleh beberapa kelas dengan tingkat yang berbeda-beda. kekurangan buku dan peralatan pembelajaran juga menjadi masalah serius.
2. Kesulitan dalam Menyesuaikan Kurikulum
Guru yang mengajar pada pembelajaran kelas rangkap harus mampu menyesuaikan kurikulum yang diajarkan pada setiap tingkatan kelas yang dia ajar. Tidak jarang guru mengalami kesulitan dalam menyesuaikan kurikulum karena perbedaan kemampuan siswa yang cukup jauh di setiap kelas yang dia ajar.
3. Kualitas Pembelajaran yang Tidak Memadai
Pembelajaran kelas rangkap dapat mempengaruhi kualitas pembelajaran karena guru harus membagi waktu dan perhatian pada beberapa kelas yang diajar. Hal ini bisa mempengaruhi kualitas pembelajaran yang diberikan kepada siswa. kurangnya bahan ajar juga bisa mempengaruhi kualitas pembelajaran.
4. Rendahnya Tingkat Partisipasi Orang Tua
Tingkat partisipasi orang tua dalam pembelajaran kelas rangkap sering kali rendah. Hal ini bisa dipengaruhi oleh kondisi ekonomi keluarga yang tidak memungkinkan untuk memperhatikan pendidikan anak-anak mereka dengan lebih intensif. Akibatnya, anak-anak sering kali kurang mendapat dukungan dari orang tua dalam hal pendidikan.
Dalam pembelajaran kelas rangkap masih menjadi pilihan bagi beberapa daerah terpencil di Indonesia yang memiliki keterbatasan jumlah guru dan infrastruktur pendidikan. Namun, ada beberapa kendala yang harus dihadapi dalam menerapkan sistem ini. Oleh karena itu, pemerintah perlu memperhatikan hal ini dan meningkatkan investasi dalam bidang pendidikan, terutama di daerah pedesaan, untuk memastikan bahwa setiap anak memiliki kesempatan yang sama dalam mendapatkan pendidikan yang berkualitas. pelatihan dan pengembangan guru dalam mengajar kelas rangkap juga perlu ditingkatkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang diberikan.
Sabtu, 16 September 2023
Contoh Kasus Pembelajaran Kelas Rangkap Di Indonesia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Arsip Blog
- Oktober 2023 (69)
- September 2023 (727)
- Agustus 2023 (744)
- Juli 2023 (680)