Sistem saraf otonom adalah sistem saraf yang mengendalikan fungsi-fungsi tubuh yang tidak disadari secara sadar, seperti detak jantung, pernapasan, dan pencernaan. Sistem saraf otonom terdiri dari dua komponen utama, yaitu sistem saraf otonom simpatis dan parasimpatis. Dalam artikel ini, kita akan membahas contoh kerja sistem saraf otonom simpatis, yang bertanggung jawab untuk menyiapkan tubuh dalam situasi-situasi stres atau tindakan fight-or-flight.
1. Respon Stres
Salah satu contoh kerja sistem saraf otonom simpatis adalah ketika tubuh menghadapi situasi stres atau bahaya. Ketika seseorang merasa terancam atau dalam keadaan stres, sistem saraf simpatis akan terlibat dalam merespons situasi tersebut. Ini termasuk peningkatan detak jantung, peningkatan tekanan darah, pelebaran pembuluh darah, dan pelepasan hormon adrenalin yang mempersiapkan tubuh untuk beraksi.
2. Peningkatan Fokus dan Kewaspadaan
Sistem saraf simpatis juga berperan dalam meningkatkan fokus dan kewaspadaan. Ketika kita merasa terjaga, sistem saraf simpatis meningkatkan tingkat kegiatan otak, mempercepat waktu reaksi, dan meningkatkan kewaspadaan sensorik. Ini membantu kita untuk tetap waspada terhadap potensi bahaya atau situasi penting.
3. Peningkatan Aliran Darah ke Otot
Sistem saraf simpatis juga berperan dalam meningkatkan aliran darah ke otot-otot yang diperlukan untuk bertindak. Ketika kita berada dalam situasi stres atau tindakan cepat, saraf simpatis akan menyebabkan pembuluh darah ke otot-otot melebar (vasodilatasi) sehingga lebih banyak darah dan oksigen dapat mencapai otot-otot tersebut. Ini memungkinkan tubuh untuk merespons dengan cepat dan kuat.
4. Penekanan Sistem Pencernaan
Ketika sistem saraf simpatis aktif, aktivitas sistem pencernaan akan ditekan. Ini terjadi karena tubuh fokus pada respon darurat dan energi dialihkan dari sistem pencernaan ke fungsi-fungsi tubuh lainnya yang lebih mendesak. Dalam situasi fight-or-flight, tubuh cenderung menghentikan atau mengurangi aktivitas pencernaan sehingga lebih banyak sumber daya dapat dialokasikan untuk merespons situasi tersebut.
5. Dilatasi Pupil
Ketika kita berada dalam situasi stres, pupil mata akan melebar (mydriasis) sebagai bagian dari respon simpatis. Hal ini membantu peningkatan cahaya yang masuk ke mata, sehingga memungkinkan penglihatan yang lebih baik dalam kondisi cahaya rendah atau situasi stres.
Sistem saraf simpatis memainkan peran penting dalam mempersiapkan tubuh untuk menghadapi situasi stres dan bahaya. Meskipun penting, penting juga untuk dicatat bahwa sistem saraf simpatis harus seimbang dengan sistem saraf
Senin, 18 September 2023
Contoh Kerja Sistem Saraf Otonom Simpatis Kecuali
Related Posts
Cara Mengobati Bercak Merah Pada MataBercak merah pada mata dapat disebabkan oleh berbagai hal seperti infeksi, iritasi, atau peradangan. Bercak merah pada m… Read More
Cara Mengobati Batuk Bawaan HamilBatuk bawaan pada wanita hamil sering kali dianggap sebagai hal yang wajar. Namun, jika tidak ditangani dengan tepat, ba… Read More
Cara Mengobati Benjolan Di Dekat Lubang DuburBenjolan di dekat lubang dubur bisa terjadi pada siapa saja, baik itu bayi, anak-anak, maupun orang dewasa. Kondisi ini … Read More


























Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Arsip Blog
- Oktober 2023 (69)
- September 2023 (727)
- Agustus 2023 (744)
- Juli 2023 (680)