Rabu, 20 September 2023

Contoh Laporan Skrining Fitokimia

Skrining fitokimia adalah teknik analisis yang digunakan untuk mengidentifikasi senyawa-senyawa kimia dalam ekstrak tumbuhan. Metode ini digunakan untuk menentukan kandungan senyawa-senyawa kimia seperti alkaloid, flavonoid, terpenoid, fenolik, dan saponin dalam suatu tumbuhan. Laporan skrining fitokimia berisi hasil analisis kandungan senyawa-senyawa tersebut dan penafsiran dari hasil analisis tersebut.

Berikut adalah contoh laporan skrining fitokimia:

Laporan Skrining Fitokimia Ekstrak Etanol Daun Sambiloto (Andrographis paniculata)

Tujuan:
Menganalisis kandungan senyawa kimia dalam ekstrak etanol daun sambiloto menggunakan metode skrining fitokimia.

Metode:
Daun sambiloto dikeringkan dan dihaluskan menjadi serbuk. Serbuk daun sambiloto di ekstraksi dengan etanol 70% dengan menggunakan metode maserasi selama 24 jam. Ekstrak diuapkan dengan menggunakan rotary evaporator hingga diperoleh ekstrak etanol. Skrining fitokimia dilakukan untuk menentukan kandungan senyawa kimia dalam ekstrak etanol daun sambiloto, yaitu alkaloid, flavonoid, terpenoid, fenolik, dan saponin.

Hasil:
Hasil skrining fitokimia menunjukkan adanya kandungan alkaloid, flavonoid, terpenoid, fenolik, dan saponin dalam ekstrak etanol daun sambiloto. Kandungan alkaloid terdeteksi dengan reaksi Dragendorff, kandungan flavonoid terdeteksi dengan reaksi pereaksi Shinoda, kandungan terpenoid terdeteksi dengan reaksi pereaksi Salkowski, kandungan fenolik terdeteksi dengan reaksi pereaksi FeCl3, dan kandungan saponin terdeteksi dengan reaksi pereaksi busa.

Diskusi:
Hasil skrining fitokimia menunjukkan adanya kandungan senyawa-senyawa kimia penting dalam daun sambiloto. Kandungan alkaloid dalam daun sambiloto dapat digunakan sebagai bahan aktif dalam pengobatan penyakit-penyakit tertentu seperti demam berdarah. Kandungan flavonoid dalam daun sambiloto dapat digunakan sebagai antioksidan dan antiinflamasi. Kandungan terpenoid dalam daun sambiloto dapat digunakan sebagai bahan antimikroba dan antiinflamasi. Kandungan fenolik dalam daun sambiloto dapat digunakan sebagai bahan antioksidan. Kandungan saponin dalam daun sambiloto dapat digunakan sebagai bahan antibakteri.

Kesimpulan:
Skrining fitokimia menunjukkan adanya kandungan alkaloid, flavonoid, terpenoid, fenolik, dan saponin dalam ekstrak etanol daun sambiloto. Hasil analisis ini dapat digunakan sebagai dasar untuk penelitian lebih lanjut dalam pengembangan obat-obatan dan produk-produk herbal dari daun sambiloto.

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)