Senin, 25 September 2023

Contoh Pepatah Dalam Bahasa Lampung

Judul: Mengenal Pepatah dalam Bahasa Lampung: Kekayaan Kearifan Lokal

Pengenalan :
Pepatah adalah ungkapan bijak yang mengandung makna mendalam dan diwariskan secara turun-temurun. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi beberapa contoh pepatah dalam bahasa Lampung, sebuah bahasa daerah yang kaya akan kearifan lokal. Pepatah dalam bahasa Lampung mencerminkan nilai-nilai budaya, kebijaksanaan, dan pengalaman hidup orang Lampung.

Contoh Pepatah dalam Bahasa Lampung:
Berikut adalah beberapa contoh pepatah dalam bahasa Lampung beserta arti dan maknanya:

1. ‘Anak komo bagei, anak nuno segei.’
Arti: Anak yang baik adalah anak yang menghormati dan berbakti kepada orang tua.
Makna: Pepatah ini mengajarkan pentingnya menghormati dan menyayangi orang tua. Anak yang baik adalah anak yang selalu menghargai dan memuliakan orang tua.

2. ‘Pak muara nang langkah ti yong.’
Arti: Harimau besar lahir dari anak kucing.
Makna: Pepatah ini mengajarkan bahwa kesuksesan dan prestasi besar tidaklah datang begitu saja. Semua dimulai dari langkah-langkah kecil dan usaha yang konsisten.

3. ‘Bapak kohe, dik jauh.’
Arti: Kalau ayah sakit, anak jauh.
Makna: Pepatah ini mengajarkan pentingnya kehadiran dan dukungan anak terhadap orang tua yang sedang sakit atau dalam kesulitan. Anak yang baik selalu hadir dan memberikan perhatian kepada orang tua saat mereka membutuhkannya.

4. ‘Tana lampu iya kica, bumi iya kebesihan.’
Arti: Tanah Lampung yang subur, bumi yang penuh keberkahan.
Makna: Pepatah ini menyampaikan keindahan dan kelimpahan alam yang dimiliki oleh tanah Lampung. Tanah yang subur dan makmur menghasilkan kehidupan yang sejahtera dan penuh berkah.

5. ‘Kumahe kabahe, tangane ane dek hina.’
Arti: Kepala yang tinggi, tangan yang bekerja.
Makna: Pepatah ini menekankan pentingnya kerja keras dan usaha untuk mencapai kesuksesan. Hanya dengan bekerja keras dan tekun, seseorang dapat meraih impian dan cita-citanya.

6. ‘Awe segi dipupur, teuwe segi ditaluh.’
Arti: Air dapat dicari, tapi tidak bisa ditahan.
Makna: Pepatah ini mengajarkan tentang pentingnya menghargai sumber daya alam yang ada, termasuk air. Air adalah sumber kehidupan yang tak ternilai harganya, dan kita harus menjaganya dengan baik.

Kesimpulan :
Pepatah dalam bahasa Lampung adalah warisan kearifan lokal yang mengandung nilai-nilai budaya dan kebijaksanaan. Contoh-contoh pepatah di atas mencermink

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)