Jumat, 01 September 2023

Ciri Ciri Diakronis Dan Sinkronis

Dalam ilmu bahasa, terdapat dua jenis analisis yang dapat dilakukan pada sebuah bahasa yaitu analisis diakronis dan analisis sinkronis. Kedua jenis analisis ini saling berkaitan dan dapat memberikan pemahaman yang lebih luas tentang bahasa yang dipelajari. Berikut adalah penjelasan mengenai ciri-ciri diakronis dan sinkronis.

1. Ciri-ciri Diakronis

Analisis diakronis mengacu pada sejarah bahasa dan bagaimana bahasa berkembang seiring waktu. Ciri-ciri diakronis mencakup perubahan yang terjadi pada bahasa dalam hal ejaan, tata bahasa, kosakata, dan pengucapan. Ciri-ciri diakronis dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Perubahan ejaan: Ejaan dalam bahasa sering mengalami perubahan dari waktu ke waktu, tergantung pada faktor sosial, politik, dan budaya. Misalnya, di Bahasa Indonesia, kata ‘buku’ sebelumnya dieja ‘boekoe’ pada zaman Belanda.

b. Perubahan tata bahasa: Tata bahasa dalam bahasa juga mengalami perubahan seiring waktu. Perubahan tersebut dapat berkaitan dengan penggunaan kata ganti, kata kerja, kata sifat, atau bahkan perubahan struktur kalimat. Contohnya, dalam Bahasa Inggris, struktur kalimat ‘I am going to the store’ sekarang digunakan sebagai bentuk sederhana yang artinya sama dengan ‘I’m gonna go to the store’.

c. Perubahan kosakata: Bahasa juga mengalami perubahan dalam hal kosakata, baik dalam hal penambahan kata baru, penghapusan kata lama, atau perubahan makna kata. Misalnya, kata ‘gaul’ dalam Bahasa Indonesia dulunya berarti ‘berjalan-jalan’, namun sekarang lebih sering dipakai untuk menyebut gaya hidup atau pola pergaulan.

2. Ciri-ciri Sinkronis

Analisis sinkronis mengacu pada struktur bahasa pada saat ini atau periode waktu tertentu. Ciri-ciri sinkronis mencakup aturan-aturan dalam bahasa seperti tata bahasa, kosakata, dan struktur kalimat. Ciri-ciri sinkronis dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Tata bahasa: Tata bahasa mengacu pada aturan dalam bahasa yang mengatur cara kata-kata disusun dalam kalimat. Aturan-aturan tata bahasa mencakup konvensi tentang urutan kata, pemilihan kata benda, kata kerja, kata sifat, dan lain-lain.

b. Kosakata: Kosakata mengacu pada kata-kata yang digunakan dalam bahasa. Kosakata dapat dikelompokkan ke dalam kategori seperti kata benda, kata kerja, kata sifat, dan lain-lain. Kosakata dapat mencakup kata-kata baru yang baru saja ditemukan atau kata-kata yang dipinjam dari bahasa lain.

c. Struktur Kalimat: Struktur kalimat mengacu pada cara kata-kata dan frasa digunakan untuk membentuk kalimat dalam bahasa. Struktur kalimat mencakup konvensi tentang penggunaan subjek, predikat